Kemerdekaan Yang Hilang: Anwar, Sang Letnan Pejuang Kemerdekaan yang MENGEMIS di Pinggir Jalan!



Kisah Letnan Satu Anwar, pengemis renta yang ditulis POSMETRO tahun 2008 silam kini menasional. Anwar yang  diangkat cerita jalan hidupnya ke media masa kala berusia 94 tahun, jadi perbincangan di media sosial. Tapi sayang, penghormatan yang datang tak diketahui Anwar. Si Beringas dari Kuranji itu dipuji kala tiada. Anwar wafat 2011 silam. Sang Letnan, menghembuskan nafas terakhirnya akibat sakit yang tak terobati. Anwar pergi membawa kisah tragis seorang pejuang.


Banyak yang prihatin, bahkan menangis membaca laporan usang POSMETRO Padang. Cerita tentang Anwar yang sekarat menahan lapar, tentang keengganannya menerima bantuan pemerintah dan tentang tangan keriputnya yang menadah di tengah terik matahari, trotoar Jalan Sudirman, Kota Padang. “Sedemikian pilu. Orang yang ikut mengokang senjata melawan penjajah, malah tersingkirkan dari negeri yang diperjuangkannya dengan darah dan air mata. Di masa tuanya, Anwar malah melakoni hidup sebagai pengemis di Kota Padang. Tidak ada lencana veteran, bintang pejuang atau salam penghormatan. Dia terlantar. Sebegitu kurangnya empati negeri ini. Atau memang demikian cara menghormati pahlawan?” ucap Rahmat Fauza yang mengaku sudah dua hari berkeliling Kota Padang untuk menemukan Anwar.