GEMPAR...! CINA ANCAM INDONESIA JIKA HANCURKAN PATUNG DEWA


9. Menandingi sekaligus sebagai bentuk penghinaan terhadap tokoh perjuangan pendiri bangsa Indonesia.
10. Sebagai bentuk pengkhianatan terhadap jatidiri dan ciri khas Warga Negara Indonesia.
Oleh karena itu, demo yang diharapkan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Jawa Timur .Selain itu, gelar aksi pemuda yang menyedot perhatian nasional dan internasional kali ini, juga bermakna perlawanan Rakyat Indonesia terhadap dominasi dan penguasaan Cina dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam pada itu, sangat disayangkan, ditengah keprihatinan bangsa Indonesia terhadap pelanggaran etika dan budaya, atas dibangunnya Patung Dewa Perang Cina, Kwan Sing Tee Koen, di Tuban, yang menelan biaya hingga 2,5 M dan diduga sebagai patung terbesar / tertinggi se-Asia Tenggara, setinggi 30.4 meter itu, ternyata sungguh ironis, bahwa yang meresmikan pembukaan patung tersebut justru Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkhifli Hasan. Tentu saja hal ini semakin mendulang protes dari berbagai pihak, dan dari segala penjuru Nusantara serta viral di media sosial.
Salah satunya protes datang dari Presiden GEPRINDO Bastian P Simanjutak, saat dikonfirmasi lewat telepon, pada sabtu (29/7/2017). "Saya mengecam keras didirikannya patung Jendral Perang Cina, Kwan Sing Tee Koen yang tingginya 30,4 meter yang berada di klenteng Kwan Sing Bio, Tuban Jawa Timur", katanya.
Arukat, aktivis gaek Jawa Timur juga menyatakan : "Ya, pendirian patung tersebut telah mencederai rasa Nasionalime Boemiputera dan lebih besar bermuatan politis daripada nilai-nilai keagamaannya, sama sekali tak ada hubungan langsung dengan ritual dalam klenteng itu“. Susi dari FKPPI juga menambahkan : "Ingat ! ini negara Indonesia, didirikan oleh bangsa Indonesia, dimiliki dan dikuasai oleh Bangsa Indonesia, oleh karena itu sungguh tidak etis, ada bangsa lain yang sok kuasa di Republik ini dengan mendirikan patung jendral perangnya di negara orang lain".